DP3A Kukar Waspadai Ancaman Judi Online Terhadap Anak, Dorong Edukasi dan Sinergi Semua Pihak

  • Kamis, 15 Mei 2025

WARTA-DIGITAL.COM - KUTAI KARTANEGARA -  Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kutai Kartanegara, Heru Suprayetno, menyoroti maraknya isu judi online yang mulai mengancam anak-anak, termasuk potensi dampaknya di wilayah Kutai Kartanegara (Kukar). 

Hal ini disampaikannya dalam acara Kordinasi dan Sinkronisasi Penguatan Jejaring Antar Lembaga Penyedia Layanan Anak Yang Memerlukan Perlindungan Khusu Tingkat Daerah Kabupaten/Kota, Dengan tema "Perlindungan Anak Dari Judi Online Dan Konten Negatif" yang dilaksankan di Hotel Grand Elty Singgasana, Tenggarong.

 

Heru menyebutkan bahwa saat ini memang belum ada laporan resmi yang masuk terkait anak-anak di Kukar yang terlibat langsung dalam praktik judi online. Namun, ia menegaskan bahwa kewaspadaan harus tetap dikedepankan karena ancaman ini bisa terjadi kapan saja.

 

Dia mengungkapkan, berdasarkan data dari PPATK dan Satgas Judi Online, terdapat sekitar 80 ribu anak di Indonesia yang diduga terhubung dengan aktivitas judi online. Angka ini menjadi alarm serius bagi semua pihak untuk mulai mengambil langkah antisipatif, termasuk di Kukar.

 

Menurut Heru, kolaborasi menjadi kunci dalam mencegah penyebaran pengaruh negatif judi online kepada anak-anak. Ia menekankan pentingnya membangun jejaring yang kuat melibatkan berbagai pihak, termasuk sekolah, OPD terkait seperti Satpol PP, dan pihak-pihak lainnya.

 

"Kita harus membangun sinergi, tidak hanya antar instansi, tapi juga dengan masyarakat, termasuk guru dan orang tua, untuk melakukan pengawasan yang efektif terhadap aktivitas anak-anak, baik di rumah maupun di lingkungan sekolah," ujarnya Kamis(15/5/2025).

 

Heru menambahkan, anak-anak juga harus dilibatkan secara aktif dalam proses edukasi agar mereka memahami risiko dari penggunaan teknologi yang tidak bijak. Menurutnya, langkah preventif jauh lebih baik sebelum anak-anak terseret dalam masalah hukum akibat keterlibatan dalam judi online.

 

Sehingga, Dia berharap Kutai Kartanegara bisa menjadi kabupaten yang ramah anak, terbebas dari pengaruh negatif judi online, serta mampu menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.

 

Terkait faktor penyebab anak-anak terpapar judi online, Heru menjelaskan bahwa masifnya perkembangan teknologi informasi menjadi salah satu faktor utama. Anak-anak kerap terpapar konten negatif melalui gawai meski kebijakan sekolah melarang membawa HP.

 

Di luar jam sekolah, anak-anak memiliki akses lebih luas terhadap internet, apalagi saat hari libur. Heru menyebut bahwa inilah celah yang kerap dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan konten dan aplikasi judi online.

 

Selain itu, pengaruh teman sebaya juga menjadi faktor dominan. Anak-anak cenderung mudah terpengaruh oleh lingkungan sosialnya, terutama jika pengawasan dari orang tua dan sekolah masih kurang optimal.

 

Ia juga menyoroti lemahnya pengawasan di lingkungan masyarakat, yang memungkinkan anak-anak menggunakan waktunya secara bebas tanpa arah yang jelas. Hal ini membuka peluang bagi mereka untuk mencoba hal-hal yang merugikan, termasuk judi online.

 

Untuk itu, DP3A Kukar mendorong dilakukannya pencegahan secara masif dan menyeluruh. Edukasi dan sosialisasi akan terus dilakukan ke sekolah-sekolah dan komunitas masyarakat untuk membangun kesadaran bersama.

 

Heru juga mengajak media untuk berperan aktif dalam memberikan edukasi mengenai penggunaan media informasi secara bijak. Ia berharap media turut menjadi agen perubahan yang mampu menyebarkan nilai-nilai positif kepada masyarakat, khususnya anak-anak.

 

"Informasi harus digunakan untuk mendukung peningkatan kompetensi, bukan sebaliknya. Kita semua punya peran dalam membangun generasi yang berkualitas, berakhlak mulia, unggul, dan memiliki daya saing," tegasnya.

 

"Kita tentu mengajak dunia pendidikan untuk terbuka terhadap perkembangan teknologi,"pungkasnya.(adv/bil/sky)

Komentar