Akmal Malik Mengaku Nyaman Berada di Kaltim

  • Jumat, 10 November 2023

TERBANTU: Akmal Malik mengaku nyaman dengan birokrasi Pemprov Kaltim yang tertata baik, sehingga memudahkannya bekerja sebagai penjabat gubernur Kaltim.

WARTA-DIGITAL.COM -  SAMARINDA - Sejak ditugaskan sebagai penjabat gubernur Kaltim, Akmal Malik sudah melakukan banyak hal. Selama itu pula dirinya merasa nyaman dengan birokrasi di Kaltim yang menurutnya berjalan profesional.

 

"Birokrasinya sudah running well. Terbangun dengan bagus sekali. Saya nyaman banget di sini karena sudah jalan semua," ujar Akmal Malik. Ditambah, dirinya juga menyambi dengan pekerjaan utama sebagai direktur jenderal Otonomi Daerah (dirjen Otda) di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Birokrasi itu memudahkannya meski harus bolak-balik Jakarta-Samarinda untuk beberapa kesempatan.

 

"Setiap Sabtu-Minggu harus balik ke Jakarta kerena banyak sekali revisi perda (peraturan daerah) dan ranperda (rancangan perda) yang harus diselesaikan. Apalagi ini sudah mendekati tahun politik. Alhamdulillah pemerintahan di sini sudah bagus, jadi saya tinggal pantau saja," ujar pria asal Dharmasraya, Sumatra Barat itu.

 

Dirinya mengaku tak menyangka mendapat amanat menjadi penjabat gubernur Kaltim. Apalagi posisi Kaltim saat ini menjadi prioritas pemerintah pusat karena kehadiran ibu kota negara (IKN) Nusantara. "Tapi itulah hidup, jadi saya jalankan amanah ini dengan sepenuh hati," terang Akmal.

 

Dia berpesan agar jajaran Pemprov Kaltim melanjutkan komitmennya pada prinsip pembangunan hijau yang mengedepankan kelestarian lingkungan. Sebab kini, Kaltim telah mengukuhkan posisinya sebagai paru-paru dunia yang berkontribusi pada kualitas oksigen dan penurunan emisi gas rumah kaca (GRK).

 

Kaltim bahkan menjadi satu-satunya daerah di kawasan Asia Pasifik yang menerima dana kompensasi dari Bank Dunia karena berhasil menurunkan emisi GRK. Namun di sisi lain, Kaltim juga merupakan daerah penghasil batu bara terbesar di Indonesia. Sementara, aktivitas pertambangan batu bara seringkali mengancam keberadaan hutan dan kawasan hijau.

 

"Saya memang punya concern dengan lingkungan. Ketika bantu semesta, semesta pasti bantu kita. Nah sekarang kita sudah merasakan, semesta bantu Kaltim melalui dana isentif Bank Dunia. Jangan Kaltim khianati semesta. Semesta akan hukum kita kalau kita tidak baik kelola mining ini," pesannya. (KRV/pt/adv/hms/kominfokaltim)

Komentar