WARTA-DIGITAL.COM - KUTAI KARTANEGARA - Setelah sekian lama sempat vakum, Bank Sampah Kelurahan Bukit Biru, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar), kini kembali beroperasi dengan fasilitas baru yang lebih memadai.

Dengan fasilitas yang baru, tentunya diharapkan mampu untuk mengoptimalkan pengelolaan sampah di lingkungan sekitar sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi warga Kelurahan Bukit Biru.

Saat dijumpai, Plt Lurah Bukit Biru Sri Herlinawati menyebut bahwa, bank sampah ini sebelumnya sudah aktif dan berkembang pesat.

Namun seiring waktu, pengurus lama yang sebagian besar merupakan anak muda telah beranjak dewasa dan bekerja di berbagai perusahaan, menyebabkan kegiatan tersebut terhenti.

“Dulunya, Bank Sampah Bukit Biru ini sangat maju, karena itu saya berinisiatif untuk menghidupkannya kembali,” ujar Sri Herlinawati, Rabu (12/03/2025).

“Kami sangat berterima kasih kepada DLHK yang telah membantu membangun kembali bank sampah ini serta memberikan bantuan berupa mesin pengepres sampah," sambung Sri Herlinawati.

Sri Herlinawati juga mengungkapkan bahwa, fasilitas yang diberikan oleh DLHK Kukar saat ini telah diterima oleh pengurus bank sampah Kelurahan Bukit Biru.

Sedangkan tahap selanjutnya yaitu, memperkuat struktur kepengurusan yang sudah terbentuk, agar pengelolaan sampah bisa berjalan optimal.

“Kami pastikan pengelolaan sampah di sini bisa segera terlaksana dengan baik,” tegas Sri Herlinawati.

“Untuk pembentukan pengurus mungkin tahun ini juga, karena SK-nya sudah ada," tambah Sri Herlinawati.

Lebih lanjut Sri Herlinawati menerangkan bahwa, bank sampah ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.

Dimana nantinya, warga Kelurahan Bukit Biru bisa menabung dari hasil penukaran sampah dan membuka peluang usaha dari daur ulang.

Sri Herlinawati juga berharap, agar bank sampah ini bisa terus berjalan dengan baik serta mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat Keluarah Bukit Biru.

“Kami ingin bank sampah ini tidak hanya berjalan sementara, tetapi benar-benar menjadi bagian dari kebiasaan warga dalam mengelola sampah,” pintanya.

“Tak hanya itu, kami juga menginginkan keberlanjutan dari program ini, yang mana sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat,” tutupnya. (adv/fin/sky)