- Indonesia, Samarinda
Kepala Desa Perjiwa, Erik Nur Wahyudi.
WARTA-DIGITAL.COM - KUTAI KARTANEGARA – Pertanian di Desa Perjiwa, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara (Kukar), terus menunjukkan stabilitas dengan dukungan dari Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) serta dinas terkait.
Namun, salah satu kendala utama yang masih dihadapi para petani di Desa Perjiwa adalah ketersediaan pupuk yang tidak selalu mencukupi.
Kepala Desa Perjiwa Erik Nur Wahyudi mengatakan bahwa, petani di desanya mampu panen hingga tiga kali setahun jika cuaca mendukung.
“Kalau musim panas terlalu terik, biasanya panen hanya bisa dilakukan dua kali dalam setahun,” ujarnya. Kamis (20/03/2025).
Lebih lanjut Erik Nur Wahyudi mengatakan, setiap kelompok tani di Desa Perjiwa dapat menghasilkan hingga 25 ton gabah per panen.
Saat ini, terdapat sekitar 7 hingga 8 kelompok tani yang aktif mengelola lahan pertanian di Desa Perjiwa.
Dengan hasil sebesar itu, potensi pertanian di Perjiwa cukup menjanjikan untuk dikembangkan lebih lanjut.
Untuk mengembangkan pertanian tersebut, para petani di Desa Perjiwa telah mengajukan bantuan pupuk kepada pihak instansi terkait.
Selain itu, para petani di Desa Perjiwa juga telah mendapatkan alat pertanian sebagai bentuk dukungan.
Dalam hal itu, Erik Nur Wahyudi juga menegaskan bahwa, ketersediaan pupuk sangat bergantung pada permintaan masyarakat.
“Kami terus mencari solusi agar pasokan pupuk tetap tersedia sehingga produksi tidak terganggu,” sebutnya.
Seiring dengan adanya tantangan tersebut, para petani di Desa Perjiwa berinisiatif mengembangkan usaha mandiri melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Dimana para petani di Desa Perjiwa berencana untuk memproduksi beras sendiri agar hasil pertanian lebih optimal dan tidak bergantung pada pihak luar.
Menurut Erik Nur Wahyudi, pembentukan BUMDes tersebut merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
“Dengan adanya BUMDes, petani bisa lebih mandiri dalam mengelola hasil panennya dan memperoleh keuntungan yang lebih besar," jelasnya.
Selain meningkatkan perekonomian desa, produksi beras secara mandiri juga diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.
"Banyak warga yang tertarik untuk terlibat dalam pengelolaan usaha ini," ungkap Erik Nur Wahyudi.
Erik Nur Wahyudi juga berharap dengan adanya BUMDes ini nantinya, para petani dapat mengatur distribusi hasil panen dengan lebih baik.
"Mereka juga berencana untuk meningkatkan kualitas beras agar memiliki daya saing di pasaran," bebernya.
Erik Nur Wahyudi juga sangat optimis bahwa, dengan kerja sama yang baik maka pertanian di Desa Perjiwa dapat semakin maju dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat.
"Ke depan, pemerintah desa dan petani akan terus berkoordinasi dengan dinas terkait untuk memastikan bahwa usaha ini berjalan lancar," tutupnya. (adv/bil/sky)
Komentar