- Indonesia, Samarinda
Foto: Camat Muara Kaman, Barliang, saat memberikan keterangan terkait Potensi Wisata dan Pertanian di Kecamatan Muara Kaman, yang belum tergarap secara optimal. (ruz/sky/warta-digital.com/17/06/2025)
WARTA-DIGITAL.COM - KUTAI KARTANEGARA - Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), menyimpan potensi besar di sektor pariwisata dan pertanian yang belum tergarap maksimal. Camat Muara Kaman, Barliang, mengungkapkan hal ini saat ditemui sejumlah awak media, Selasa (17/6/2025).

“Salah satu aset budaya penting yang menjadi daya tarik utama adalah situs sejarah Lesong Batu, yang kerap dikunjungi wisatawan, termasuk dari luar daerah seperti Bali,” ujar Barliang.
Namun, upaya pengembangan situs tersebut masih menghadapi hambatan serius, terutama terkait status lahan yang belum tuntas.
“Meski sempat dianggarkan Rp3 miliar oleh Disdikbud Kukar, realisasi pengembangan tertunda karena pembebasan lahan masih dalam proses musyawarah dengan masyarakat adat,” jelasnya.
Tak hanya budaya, potensi wisata alam juga tersimpan di Danau Siran, yang berada di bawah pengelolaan perusahaan PT Bayan. Meski akses menuju danau cukup menantang—karena memerlukan perjalanan darat dan air keindahan alamnya dinilai sangat memukau.
“Danau Siran sangat berpotensi menjadi destinasi wisata eksklusif jika dikelola dengan baik,” tambah Barliang.
Selain sektor pariwisata, Muara Kaman juga mengembangkan kawasan pertanian terintegrasi di Desa Cipari Makmur. Program ini mencakup peternakan sapi, kambing, perikanan, dan perkebunan, yang kini mulai menunjukkan hasil positif.
“Program ini masih dalam tahap uji coba, namun sudah mendapat dukungan seperti bantuan sapi dari pemerintah daerah,” tuturnya.
Di sektor ekonomi kreatif, produk UMKM lokal seperti kerajinan purun (tikar, tas, sandal) juga berkembang dengan pembinaan dari perusahaan sawit SKL. Selain itu, produk olahan ikan seperti serondeng dan ikan asin banyak diproduksi masyarakat, meski kerap dipasarkan dengan label luar daerah, seperti Surabaya.
“Ini jadi perhatian serius kami, karena penggunaan merek luar merugikan identitas dan nilai ekonomi lokal,” tegas Barliang.
Barliang berharap sinergi antara masyarakat, perusahaan, dan pemerintah dapat mempercepat optimalisasi potensi Kecamatan Muara Kaman demi kesejahteraan masyarakat dan pelestarian budaya. (adv/ruz/sky)
Komentar