Pemkab Kukar Manfaatkan Data Spasial untuk Pastikan Penanganan Stunting Lebih Tepat

  • Kamis, 13 Maret 2025

WARTA-DIGITAL.COM, KUTAI KARTANEGARA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) terus mengoptimalkan pemanfaatan data spasial dalam upaya menekan angka stunting.

Dimana dengan pemanfaata itu, wilayah rawan stunting dapat dipetakan lebih akurat serta pola sebarannya pun bisa dianalisis, dan langkah intervensi dapat dilakukan secara lebih terarah sesuai kondisi di lapangan.

 

Langkah konkret tersebut ditandai dengan serah terima data keluarga berisiko stunting (KRS) dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas kepada Pemkab Kukar, dan hal itu menjadi bagian dari penguatan kebijakan berbasis data yang lebih presisi.

 

Serah terima data tersebut berlangsung di ruang rapat Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), yang dihadiri oleh Sekda Kukar Sunggono, bersama para pejabat dilingkungan Pemkab Kukar, pada Kamis (13/03/2025).

 

Dalam hal itu, Sekda Kukar Sunggono mengemukakan, data yang diterima oleh pihaknya ini, bukan sekadar angka di atas kertas, tetapi harus diterjemahkan ke dalam pemetaan nyata di lapangan.

 

“Kami ingin memastikan intervensi dilakukan berdasarkan kondisi sebenarnya, bukan hanya laporan administratif saja,” tegas Sunggono.

 

Dengan analisis spasial, kita bisa melihat wilayah mana yang paling membutuhkan perhatian dan apa saja faktor yang mempengaruhinya,” sambung Sunggono.

 

Lebih lanjut Sunggono menjelaskan, pendekatan berbasis spasial tersebut akan menjadi pijakan utama dalam merancang kebijakan yang lebih efektif dan tepat sasaran.

 

Kini, Pemkab Kukar telah bergerak lebih strategis dengan mendorong Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk memanfaatkan data spasial dalam perencanaan program. 

 

Dimana langkah tersebut tidak hanya bertujuan untuk menekan angka stunting yang ada, tetapi juga mencegah munculnya kasus baru di masa mendatang.

 

Selain intervensi medis yang melibatkan tenaga kesehatan, Pemkab Kukar juga terus menjalankan Gerakan Orang Tua Asuh Stunting. 

 

“Jangan sampai program yang kita jalankan ini hanya sekadar formalitas saja, tanpa dampak nyata bagi masyarakat,” tegas Sunggono.

 

“Dimana program itu mengajak pejabat pemerintah, kepala desa, tokoh masyarakat untuk turun langsung mendampingi anak-anak yang terdampak, agar mendapatkan perhatian lebih optimal,” imbuh Sunggono.

 

Berdasarkan data dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kutai Kartanegara (Kukar), program tersebut telah menunjukkan hasil positif sepanjang 2024 dengan menurunnya angka stunting di beberapa wilayah di Kabupaten tertua di Timur Borneo ini.

 

"Gerakan tersebut bukan sekadar wacana, tetapi benar-benar memberikan perubahan bagi anak-anak yang membutuhkan,” pinta Sunggono.

 

“Dengan sinergi yang kuat, kami optimistis angka stunting di Kukar bisa terus menurun,” tandas Sunggono. (adv/fin/sky)

Komentar