- Indonesia, Samarinda
Direktur Perbenihan Hortikultura Kementerian Pertanian RI, Inti Pertiwi Naswari.
WARTA-DIGITAL.COM – KUTAI KARTANEGARA - Pemerintah terus berupaya meningkatkan ketahanan pangan nasional melalui program optimalisasi lahan di berbagai daerah.
Misalnya saja Kutai Kartanegara, saat ini menjadi salah satu dari enam kabupaten yang mendapatkan program ini, dengan target pengelolaan lahan mencapai 2.400 hektare.
Direktur Perbenihan Hortikultura Kementerian Pertanian RI, Inti Pertiwi Naswari menjelaskan bahwa, optimalisasi lahan ini melibatkan Brigade Pangan, kelompok pemuda milenial yang bertanggung jawab dalam pengelolaan pertanian berbasis mekanisasi.
“Brigade Pangan ini terdiri dari 15 orang pemuda tani yang akan mendapatkan bantuan besar, nilainya lebih dari Rp2 miliar,” ungkapnya, Selasa (18/3/25).
Lebih lanjut Inti Pertiwi Naswari menerangkan, bantuan yang diberikan mencakup alat dan mesin pertanian, benih, biaya pengolahan lahan, serta perbaikan sistem irigasi di lokasi pertanian.
Dengan adanya dukungan tersebut, diharapkan produktivitas pertanian meningkat signifikan.
Inti Pertiwi Naswari juga menyebut, di Kutai Kartanegara sendiri terdapat 12 Brigade Pangan yang akan mengelola lahan pertanian dengan sistem modern.
“Total luas lahan yang akan dikelola mencapai hampir 2.400 hektare, dengan target meningkatkan indeks pertanaman dari satu hingga dua kali per tahun menjadi tiga kali,” terangya.
Inti Pertiwi Naswari juga mengemukakan bahwa, salah satu terobosan dalam program ini adalah penerapan mekanisasi pertanian secara menyeluruh.
Dimana proses tanam dan panen tidak lagi mengandalkan tenaga manusia, tetapi menggunakan mesin pertanian.
“Bahkan pemupukan nanti akan dilakukan dengan drone, bukan manual,” beber Inti Pertiwi Naswari.
Tak hanya itu, Inti Pertiwi Naswari mengungkapkan, dengan penerapan teknologi tersebut hasil panen yang biasanya di bawah 5 ton per hectare, dan diharapkan bisa meningkat secara signifikan.
Selain itu, para pemuda yang tergabung dalam Brigade Pangan juga berpotensi mendapatkan penghasilan antara Rp10 juta hingga Rp20 juta per bulan.
Inti Pertiwi Naswari menegaskan bahwa, program tersebut juga mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk TNI melalui Kodim dan Dinas Pertanian.
“Konstruksi lahan akan dikerjakan bersama Kodim, sementara pengawasan dan pendampingan dilakukan oleh penyuluh pertanian,” tandasnya.
Sementara itu, Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah menyatakan komitmennya untuk mendukung program tersebut.
Orang nomor satu di Kukar itu sangat optimis bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah, Kementerian Pertanian, dan berbagai pihak terkait dapat meningkatkan produktivitas pertanian di Kabupaten tertua di Timur Borneo.
Selain meningkatkan hasil panen, program optimalisasi lahan ini juga sejalan dengan visi pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada impor pangan.
“Presiden sudah menegaskan bahwa kita harus mulai berani memutuskan tidak impor, karena produksi dalam negeri bisa memenuhi kebutuhan,” tutup Edi Damansyah.
Dengan kerja sama yang solid antara pemerintah pusat, daerah, dan berbagai pemangku kepentingan, optimalisasi lahan di Kutai Kartanegara, diharapkan menjadi model sukses bagi daerah lain.
Jika berjalan sesuai rencana, pada akhir musim tanam ketiga nanti, peningkatan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani akan semakin nyata. (adv/bil/sky)
Komentar